Pohon tidak lagi mendesir
Ranting-ranting telah patah
Angin merendah dan menabur
Serpihan kepak burung
Dan sungai ini -
Kami biarkan ia mengalir
Bagai nanah mengalir
Telah kau saksikan
Betapa angkuhnya kami berdiri
Menengadah di tanah lapang
Menyedut kerelaan langit
Sambil mencacak besi
Ke dada bumi berkali-kali
Lagu kami bukan lagi
Pohonan sayap burung atau
Anak sungai yang mendesir
Telinga kami telah padat
Oleh keheningan angkasa
Di puncak rangka logam ini
Kami terasa terpencil dan dingin
Wahai sang waktu singgahlah
Bawalah kami kembali pada
Kehangatan dan bau rumput di bumi
(Rawa-Rawa, Pustaka Cipta 1992)
No comments:
Post a Comment