muhammadzubirali
Malam itu
Aku dibawa ke Kosovo
Dengan susunan bunga kata-kata
Yang melompat dari bibir
Lalu menjadi bunga merah darah;
Manik-manik terungkai tanpa rasa
Gugur ke lantai waktu.
Suara dan gerak amator
Mencurah rasa yang tak terasa,
Jeritan perjuangan mengangga
Meminta korban sapi betina
Sejarah selalunya berulang
Anjing tetap makan tulang
Manusia tinggal tulang-belulang
Cinta di kuburan terbuka
rindu tergantung di awan
Dan waktupun menyepi
meninggalkan pentas sunyi.
Begitulah
Seperti biasa
Sang Melasovic merencana
Di sebalik suara jeritan perkosa
Suara etnik itu terkabur oleh suara agama;
Agama ini mesti dihapuskan
Supaya kita tak terhapus.
Perang Salib ini mesti diteruskan
Di sebalik tirai siang.
Tersorok di balik doko dan iklan
Tersirat di balik drama dan teater.
Orang-orang sedang berjihad
Kita-kita sedang apa?
Besoknya
Ku baca lagi derita di dalam akhbar
Peperangan dan pembunuhan
Menjadi sarapan pagiku
Dan kopinya yang merah
Terpercek ke bajuku yang putih
Dan bibikku bertanya:
"Apa enak sarapan pagi ini Pak?"
Jawab isteriku:-
"Rasanya enak sekali
seperti meminum darah
Dan meratah daging manusia."
Aku memandang isteriku
Dan kami ketawa kecil.
Suara jeritan Kosovo
Seperti juga suara jeritan Bosnia
Semalam yang menjerit
Disambut dengan hari ini
Yang bisu dan kaku
Seperti biasa
Rumah makan di penuhi manusia
Yang bicara tentang
kezaliman
Penderitaan
Kekejaman
Perkosaan
Kematian
Di bumi asing.
Seolah-olah kita semua
Terlepas dari
Kezaliman yang bersepuh perak
Penderitaan yang bersalut rahmat
Kekejaman yang di undang-undangkan
Perkosaan yang dikahwini
Kematian yang ditabur bunga-bunga merah
Di bumi sendiri.
Bulan bintang
Masih tersangkut
di langit
Siapakah yang akan mengaitnya
Ke bumi?
Suara--suara sumbang
Tertinggal di pentas lakon
Yang terasing,
sunyi dan sepi
DTC, UM
25hb.Jun 1999
skip to main |
skip to sidebar
"Puisi dan e.m.a.s. tak dapat dipisahkan..." Izinkan e.m.a.s. melakar ruangan ini dengan memuatkan puisi daripada penulis-penulis yang e.m.a.s. kenali; tanda ingatan betapa mereka telah berjasa kepada e.m.a.s.... meninggalkan sebibit kata-kata untuk e.m.a.s. jadikan ilham, melangkah ke ruangan masa hadapan.
Friday, March 26, 2010
Labels
- _Cinta (6)
- _Kehidupan (4)
- Arisel Ba (1)
- Baha Zain (3)
- Brahim Terengganu (4)
- Chairil Anwar (10)
- e.m.a.s. (8)
- Latiff Mohidin (2)
- Muhammad Haji Salleh (3)
- Muzik (1)
- Nasyid (1)
- Sepoi Bayu (5)
- Siti Zainon Ismail (1)
- T. Alias Taib (3)
- Thought (1)
- Usman Awang (12)
- Zubir Ali (21)
- Zurinah Hassan (2)
Blog Archive
-
▼
2010
(65)
-
▼
March
(30)
- Pinta
- Saat Ini
- Yoyo- Sang Kera Hitam (Setelah tidak jadi melihat ...
- API CINTA
- BERHALA DUNIA
- KETIADAAN
- MENAPIS WAKTU
- RINTIK HUJAN ADALAH AIRMATA
- Mama
- SURAT UNTUK MEMANDANG NUR DI HUJUNG HORIZON (Untuk...
- Sang Serigala
- All I Ever Wanted
- A Silent Love Too Late
- Liars
- Just Love
- Life
- Lovers
- Jangan Tinggal Dirimu
- SERU PUTERI MELAYU
- Usah Mudah
- Sayap Simurgh
- Bandut
- Malam Kosovo
- MERABA DALAM TERANG
- Bagaimana?
- PERBUATAN KITA
- Cermin Hati
- MERABA DALAM TERANG
- TUTUP MATA DAN TELINGA
- KALAU AKU
-
▼
March
(30)
No comments:
Post a Comment