Muhammadzubirali
Mama
(2)
Sesekali
teringat juga aku
kepadamu mama,
sewaktu duka
dan sepi
mengetuk-ngetuk
pintu rumahku.
Sesekali
teringat jua aku
kepadamu mama,
bila ruang
dan masa
tidak lagi memberi erti
pertemuan.
Begitulah biasanya
duka dan sepi
menjadi teman setia
kepada mereka
yang ingin kembali.
Aku pun
entah kenapa
pada saat begini
terasa amat ketiadaanmu
mama!
Aku pun
entah kenapa
kadang-kandang terasa
kematianmu
adalah kematianku
juga.
18 Oktober 1980
Dewan Sastera
Julai 1982
skip to main |
skip to sidebar
"Puisi dan e.m.a.s. tak dapat dipisahkan..." Izinkan e.m.a.s. melakar ruangan ini dengan memuatkan puisi daripada penulis-penulis yang e.m.a.s. kenali; tanda ingatan betapa mereka telah berjasa kepada e.m.a.s.... meninggalkan sebibit kata-kata untuk e.m.a.s. jadikan ilham, melangkah ke ruangan masa hadapan.
Labels
- _Cinta (6)
- _Kehidupan (4)
- Arisel Ba (1)
- Baha Zain (3)
- Brahim Terengganu (4)
- Chairil Anwar (10)
- e.m.a.s. (8)
- Latiff Mohidin (2)
- Muhammad Haji Salleh (3)
- Muzik (1)
- Nasyid (1)
- Sepoi Bayu (5)
- Siti Zainon Ismail (1)
- T. Alias Taib (3)
- Thought (1)
- Usman Awang (12)
- Zubir Ali (21)
- Zurinah Hassan (2)
Blog Archive
-
▼
2010
(65)
-
▼
March
(30)
- Pinta
- Saat Ini
- Yoyo- Sang Kera Hitam (Setelah tidak jadi melihat ...
- API CINTA
- BERHALA DUNIA
- KETIADAAN
- MENAPIS WAKTU
- RINTIK HUJAN ADALAH AIRMATA
- Mama
- SURAT UNTUK MEMANDANG NUR DI HUJUNG HORIZON (Untuk...
- Sang Serigala
- All I Ever Wanted
- A Silent Love Too Late
- Liars
- Just Love
- Life
- Lovers
- Jangan Tinggal Dirimu
- SERU PUTERI MELAYU
- Usah Mudah
- Sayap Simurgh
- Bandut
- Malam Kosovo
- MERABA DALAM TERANG
- Bagaimana?
- PERBUATAN KITA
- Cermin Hati
- MERABA DALAM TERANG
- TUTUP MATA DAN TELINGA
- KALAU AKU
-
▼
March
(30)
No comments:
Post a Comment